Minggu, 15 September 2013

Lingkungan Kamar Kost yang Kondusif dan Sehat

LINGKUNGAN KAMAR KOST YANG KONDUSIF DAN SEHAT
BAB I
PENDAHULUAN

Kata kost sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu Indekost  yang berarti "makan di dalam" namun bila frase tersebut dijabarkan lebih lanjut dapat pula berarti "tinggal dan ikut makan" di dalam rumah tempat menumpang tinggal. Tetapi kata tersebut akhirnya dig anti menjadi Kost yang berarti sebuah jasa yang menawarkan sebuah kamar atau tempat untuk ditinggali dengan sejumlah pembayaran tertentu untuk setiap periode tertentu (umumnya pembayaran per bulan).
Kost merupakan tempat dimana seseorang mulai mandiri dimana proses  kemandirian terbentuk lebih baik  karena bagaimana perilaku dan kebiasaan kita sehari-hari sebagai anak  kost terwujud  dari hasil ‘kesadaran pribadi’,  sehingga proses pendewasaan kepribadian akan berlangsung sesuai dengan pemikiran kita sendiri.
Banyak faktor yang harus diperhatikan untuk dalam memilih kost-kostan mulai dari lokasi, jauh dekatnya kost dengan tempat kuliah atau bekerja. Fasilitas MCK ( mandi, cuci, kakus ) apakah sudah memenuhi kriteria kesehatan, sanitasi yang baik sangat harus ditekankan. Kemudian harus memperhatikan keamanan dan kenyamanan kost tersebut, dikhawatirkan mengganggu kesehatan fisik dan psikis apabila tidak nyaman dan aman.



BAB II
PEMBAHASAN

1.      Kriteria Kamar Kost Layak Huni.
  1. Ukuran kamar
Ukuran kamar yang sesuai kapasitas, 2.5m x 3m cocok untuk dihuni satu orang, apabila dipaksakan lebih dari satu tentu akan menjadi sempit dan ruang gerak terbatas, dan privasi masing-masing pribadi akan terganggu dan kurang nyaman.
  1. Sirkulasi Udara dan Cahaya
Kamar kost hendaknya mempunyai jendela dan fentilasi yang cukup, agar cahaya yang masuk, dan sirkulasi udara yang berganti dapat terjadi dengan baik. Kamar tanpa jendela akan membuat ruangan menjadi pengap dan lembab dan akhirnya berjamur. Kamar yang berjamur biasanya banyak kecoa dan binatang lainnya yang mengganggu kesehatan.
  1. Tempat Penampungan Sampah
Wilayah kost harus mempunyai tempat khusus pembuangan sampah, jadi misalnya tiap kamar yang di depan kamarnya menaruh tong sampah tidak menumpuknya didepan kamar, tapi ada tempat pembuangan akhir, agar penghuni kost tetap merasa bersih dan nyaman terbebas dari penyakit.
  1. Sanitasi yang Memenuhi Standar Kesehatan
Kamar mandi, atau tempat sanitasi harus sesuai kriteria kesehatan meskipun kamar mandi biasanya letaknya tidak di dalam kost, tetapi terpisah dari kamar, misalnya menyatu pun harus lebih diperhatikan, sering-seringlah membersihkan kamar mandi agar tidak ditumbuhi lumut dan jentik-jentik yang menyebabkan nyamuk.
  1. Keamanan dan Kenyamanan
Kamar kost harus memiliki kunci pintu yang baik tidak menggunakan gembok yang asal-asalan, agar tidak memicu tindakan kriminal. Apabila kost dibuat dengan denah yang bertingkat tentunya, tangga untuk menuju keatas juga harus dibuat selebar ukuran yang semestinya, tidak sempit dan rawan jatuh.

2.      Masalah yang sering terjadi pada Hunian kost
  1. Dinding yang berjamur
Tidak adanya perawatan kost membuat kamar menjadi berjamur, tentu saja jamur sangat mengganggu dan merusak kesehatan.














  1. Kamar Dinding yang Retak
Kamar dinding yang retak membahayakan penghuni, apalagi di Indonesia rawan bencana alam, gempa ketika gempa dengan skala besar dinding retak dapat runtuh dengan mudah.











  1. Sampah yang menumpuk karena tidak ada pembuangan akhir
Sampah akan menjadi sarang penyakit, kebanyakan kost tidak menyediakan tempat pembuangan akhir sehingga penghuni kost kesulitan membuang sampah.











d.   d.  Lantai yang licin dan sempit

Lantai dari marmer memang bagus, tetapi harus dipilih jenis-jenisnya. Pada tangga tentunya akan berbahaya karena licin, apalagi dengan ukuran kecil dan sempit. Rawan terhadap kecelakaan jatuh dari tangga.











e.     e.  Sanitasi buruk
       





















Kamar mandi yang closed nya mampet tentu akan sangat mengganggu penghuni. Bagaimana mungkin bisa sehat apabila tempat pembuangan mampet. Kamar mandi yang berlumut dan jarang dikuras akan mengundang nyamuk dan penyakit demam berdarah ataupun malaria


3.      Cara menanggulangi Kost yang Bermasalah
a.  Sebelum memilih Kost hendaknya perhatikan terlebih dahulu semua faktor agar tidak ada penyesalan setelah bermukim di kost tersebut. Apabila sudah terlanjur tinggal dilingkungan kost yang kurang baik tetapi harganya cukup dikantong lakukan kerja bakti atau bersih-bersih buatlah jadwal rutin agar, mulai dari halaman kamar kost sampai kekamar mandi, dan itu dilakukan bersama-sama penghuni kost lainnya.
c.       Minta pada pemilik kost untuk melakukan perbaikan dibagian-bagian kamar yang rusak. Misalnya mengecat kembali kamar yang berjamur, menembok dinding yang retak, atau sedot WC apabila mampet.
d.      Sediakan satu tempat pembuangan akhir sampah, agar tidak menumpuk begitu saja, apabila tidak ada, belilah sebiah tong besar dan taruh di depan halaman kost, pisahkan sampah apabila berupa daun atau sampah kering segera bakar apabila menumpuk, untuk sampah basah letakkan dalam tong besar atau buat jadwal piket agar setiap anak kost membawa sampah akhir ke tempat pembuangan sampah akhir terdekat.

BAB III
KESIMPULAN

Tempat hunian tentunya harus sesuai standar kesehatan dan kebersihan, meskipun hanya kamar kost tapi semua itu harus diperhatikan. Kamar kost yang tidak nyaman akan merusak dan mengganggu psikis dan fisik penghuni. Karena tempat tinggal atau huni dan tempat istirahat kita akan mempengaruhi segala sesuatu dari kita, pekerjaan, kepribadian dan kesehatan. Karena tempat tinggal adalah tempat dimana kita memulai hari, mengakhiri kegiatan dan menutup hari.



DAFTAR PUSTAKA

Sumber dokumentasi koleksi pribadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar